Jumat, 23 Maret 2012

pencegahan dan pengendalian sampah kertas

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting lagi mengingat Indonesia sebagai negara yang perkembangan industrinya cukup tinggi dan saat ini dapat dikategorikan sebagai negara semi industri (semi industrialized country). Sebagaimana lazimnya negara yang masih berstatus semi industri, target yang lebih diutamakan adalah peningkatan pertumbuhan output, sementara perhatian terhadap eksternalitas negatif dari pertumbuhan industri tersebut sangat kurang.
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupundomestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Kertas (paper) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir seluruh aktifitas keseharian kita membutuhkan kertas, seperti pekerjaan, komunikasi, pendidikan, kesehatan, perbankan, dan lain lain. Kebutuhan manusia akan kertas tampak dalam berbagai segi kehidupan. Dengan banyaknya konsumsi kertas, secara langsung akan ditemui limbah kertas yang banyak pula. Selain didaur ulang menjadi kertas, pemanfaatan lain dari limbah kertas adalah menjadikannya barang bernilai guna.
B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan ?
2.    Bagaimana pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan ?
3.    Apa yang dimaksud dengan sampah kertas,  jenis-jenis, serta peningkatan jumlah sampah kertas tiap tahun ?
4.    Bagaimana pencegahan dan pengendalian sampah kertas?
C.    TUJUAN
1.    Mengetahui pencemaran lingkungan dan cara pencegahannya
2.    Mengetahui banyaknya sampah kertas, dampaknya terhadap lingkungan dan cara penanggulangannya dengan 5R
D.    MANFAAT
Dengan makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan kita tentang keadaan lingkungan bumi kita sekarang sehingga timbul kesadaran dari kita untuk melestarikan lingkungan yang ada di sekitar kita.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    PENCEMARAN LINGKUNGAN
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat    berfungsi lagi    sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.

B.    MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN

1.    Berdasarkan Tempat Terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran udara, air, dan tanah.
1.1 Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2, hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1.2 Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur,atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau,rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain : limbah pertanian, limbah rumah tangga dan limbah industri.
1.3    Pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri,     kegiatan pertanian, dan    peternakan. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibedakan menjadi dua yaitu Sampah organik - dapat diurai (degradable) dan Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable). Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sedangkan Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.

2.    Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini :
2.1    Pencemaran kimiawi : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,), bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
2.2    Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia coli,Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
2.3    Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
2.4    Pencemaran Suara : kebisingan.Pencemaran Suara (kebisingan)Dikota-kota atau di daerah dekat industri / pabrik sering terjadi kebisingan. Pencemaran suara disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB, merupakan ukuran tingkat kebisingan). Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan ketenangan manusia.

3.    Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut.
4.1    Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
4.2    Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
4.3    Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika.Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang didalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.

C.    PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN
Untuk mengukur tingkat pencemaran di suatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi. Parameter pencemaran meliputi parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi.

1.    Parameter Fisik
Parameter fisik meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu,kekeruhan, dan radioaktivitas.
2.    Parameter Kimia
Parameter kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman,kadar logam, dan logam berat. Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal sebagai parameter biokimia. contohnya adalah pengukuran BOD dab COD.
3.    Parameter Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu.Organisme yang peka akan mati karena pencemaran dan organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mengalami pencemaran. Sebaliknya,cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan organik,meskipun spesies hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pemcemaran zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.Indikator biologis terkadang lebih dapat dipercaya dari pada indikator kimia.

D. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3.Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi didalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya,keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4.    Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
5.    Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya.
6.    Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.
7.    Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia.Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.

E.    USAHA-USAHA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN

1.    Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
2.    Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3.    Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
4.    Memperluas gerakan penghijauan.
5.    Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6.    Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.






















BAB III

PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN SAMPAH KERTAS
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Sampah kertas merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah kertas masuk dalam golongan sampah “Non- biodegradable” dengan sifat “Recyclable”,    yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi namun dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi.
B.    JENIS-JENIS SAMPAH KERTAS
Ada beberapa macam jenis sampah kertas yang mempunyai nilai jual,sehingga dapat dikelola dalam usaha pengelolaan sampah ini, antara lain :
1.Kertas HVS
2.Kertas Koran
3.Kertas Buram
4.Kertas Duplex
5.Kertas Kardus

C.    SUMBER SAMPAH KERTAS
Ada beberapa macam sumber sampah kertas, antara lain :
1.    Rumah tangga
Sampah kertas dalam berbagai jenis dapat berasal dari rumah tangga, baik rumah tangga penghasilan rendah, sedang, maupun tinggi. Bila ditinjau dari letak rumah tangganya,ada perbedaan jumlah sampah kertas yang ditimbulkanoleh rumah tangga yang berdomisili di daerah pedesaan dengan daerah perkotaan.
2.    Daerah Puasat Kegatan dan Perdagangan Penghasil sampah yang cukup besar adalah daerah pusat kegiatan atau perdagangan  yang biasanya terletak di daerah perkotaan
3.    Fasilitas – fasilitas pemerintah
4.    Daerah industri
D.    DAMPAK TIMBULAN SAMPAH KERTAS

Kertas sebagai hasil pengolahan dari kayu kemudian dijadikan pulp/bubur kayu yang kemudian diolah sebagai bahan baku kertas. Banyaknya pemanfaatan kertas pada kehidupan sehari-hari menyisakan limbah setelah fungsi kertas tidak termanfaatkan lagi.
Sejatinya, perkembangan era digital mengurangi jumlah penggunaan kertas karena jumlah buku yang diterbitkan semakin minim. Namun faktanya tidak demikian. Justru, banyak bermunculan surat kabar baru dan penerbit-penerbit baru yang berorientasi ke daerah-daerah, bukan lagi ke kota-kota besar. Hal ini tentu saj berita gembira bagi pebisnis industri kertas sekaligus ancaman serius bagi global warming karena suburnya penebangan hutan.
Dampak sosial berdirinya pabrik kertas :
1.    Berkurangnya lahan milik masyarakat diganti oleh indutri kertas
2.    Ekonomi sosial ditingkat daerah berubah dari pengelolaan hutan menjadi eksploitasi hutan alam
3.    Ancaman kesehatan kimiawi berbahaya dalam proses industri pabrik kertas seperti saat pembuatan pemutih kertas (bleaching) dan proses bubur kertas (pulp)
4.    Kendatipun pengusaha industri sudah mengantongi izin penebangan hutan, sudah selayaknya pengusaha berbuat yang terbaik untuk membangaun ekoogi dan ekosistem yang lebih baik

E.    FAKTA-FAKTA PENGGUNAAN KERTAS

Berikut ini merupakan fakta penggunaan kertas :
1.    Satu rim HVS menhabiskan sebatang pohon berusia minimal 5 tahun
2.    Untuk mendapatkan lembaran kertas berkualitas baik diperlukan campuran sebatang pohon berkayu keras dan sebatang pohon berkayu lunak
3.    Suatu lahan pepohonan berkayu keras setinggi 4 kaki, panjang 4 kaki dan lebar 8 kaki dapat menghasilkan 1000-2000 pon kertas atau 1/2-1 ton kertas atau 942.100 halaman buku atau 4.384.000 perangko atau 2700 eksemplar koran







Tabel 1. Penggunaan kertas dari tahuan 2000-2004
Tahun    Kapasitas
Produksi    Produksi    Impor    Ekspor    Konsumsi 
Tercatat
2000    9,116,180    6,849,000    212,630    2,837,210    4,224,420
2001    9,904,080    6,951,240    199,840    2,345,135    4,805,945
2002    10,045,580    7,212,970    249,695    2,446,730    5,015,935
2003    10,045,580    7,267,880    206,880    2,160,380    5,314,380
2004    10,045,580    7,679,820    306,970    2,576,640    5,410,150
Sumber: Indonesian Pulp & Paper Association Directory 2005
 
Tingkat konsumsi kertas per kapita didapat dengan membagi total konsumsi kertas dengan jumlah penduduk. Dengan menggunakan rumus di atas dan data jumlah penduduk Indonesia tahun 2006 (225 juta), maka akan didapat hasil bahwa konsumsi kertas per kapita tahun 2006 adalah 27 kg.  Ini merupakan salah satu fakta, ironisnya kita lihat di sekeliling kita betapa banyaknya kertas yang ada di sekitar kita : dikegiatan belajar-mengajar di kampus, adanya banyak laporan dengan format resmi, dokumen untuk kegiatan organisasi, kemasan produk yang berlebihan, koran, majalah, brosur/leaflet/katalog produk, surat-surat organisasi, produk-produk sekali pakai, dan lain-lain. Padahal dengan memakai kertas bekas sebagai bahan baku kertas baru, sejumlah pohon, bahan kimia, air dan energi dapat dikurangi penggunaannya. Setiap Proses produksi kertas memerlukan bahan kimia, air dan energi dalam jumlah besar dan tentusaja bahan baku, yang pada umumnya berasal dari pohon . Diperlukan 1 batang pohon usia 5 tahun untuk memproduksi 1 rim kertas.

Jumlah Timbulan Sampah    Kertas

Jumlah timbulan sampah kertas relatif banyak. Sebagai contoh, kota Jakarta pada tahun 1997/1998 diperkirakan menghasilkan sampah kertas sejumlah 2.989 m3/hari, atau 10,11% dari jumlah sampah keseluruhan (29.568 m3/hari) (BPS, 1998). Sementara itu dari keseluruhan sampah kertas, sebanyak 71,2% (2.126 m3/hari) diambil oleh    pemulung(BPPT,1996).

Dalam lingkup nasional, (dengan asumsi jumlah penduduk 180 juta jiwa, laju produksi sampah 2 liter/orang/hari, dan komposisi 6,17%) jumlah timbulan sampah kertas di Indonesia dapat mencapai 1.599.000 ton/tahun. Sementara itu, sejalan dengan meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk, jumlah timbulan sampah kertas akan terus meningkat bersamaan dengan meningkatnya jumlah sampah jenis    lainnya.

Sampah kertas jenisnya bermacam-macam, misalnya kertas HVS (kertas komputer dan kertas tulis), kertas kraft, karton, kertas berlapis plastik, dsb. Biasanya aktivitas yang berbeda menghasilkan jenis-jenis sampah kertas yang berbeda pula. Sebagai contoh, pabrik dan pertokoan lebih banyak menghasilkan sampah kertas jenis karton, sedangkan perkantoran dan sekolah lebih banyak menghasilkan    kertas    tulis    bekas.

Masing-masing jenis kertas juga memiliki karakteristik tersendiri sehingga kemampuannya untuk didaurulang dan produknya juga berbeda-beda. Sementara itu sebagian besar kertas pembungkus makanan tidak didaurulang, begitu juga dengan kertas tissue. Kertas pembungkus makanan sulit didaurulang karena adanya lapisan plastik, sedangkan kertas tissue karena sifatnya yang mudah hancur.
     
      Gambar 1. Sampah kertas yang menumpuk dimana-mana

F.    PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH KERTAS

Kita seringkali melihat kertas-kertas yang dibuang secara sia-sia oleh manusia-mnausia yang tidak memiliki kesadaran yang tinggi atas fungsi dari kertas-kertas ersebut yang jika diolah dengan sekreatif mungkin akan dapat menimbulkan sesuatu baru yang dapat menguntungkan bagi kita semua.
Jika kertas-kertas ini kita biarkan menumpuk sangat banyak, dampak yang ditimbulkannya pun banyak negatifnya, seperti pembakaran kertas yang dapat menimbulkan efek rumah kaca, menipisnya lapisan ozon, menimbulkan bau yang tidak sedap, dll. Apabila kkita sudah sering kali mendengar issue-issue global warming yang diakibatkan oleh bertambah banyaknya polusi udara di seluruh dunia. Apakah kita mau dunia ini akan musnah gara-gara secarik kertas yang dibuang sia-sia ?
Sampah  kertas ini akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dipegang oleh tangan-tangan yang kreatif. Seperti halnya sampah kertas dapat diolah menjadi kerajinan tangan, misalnya kotak perhiasan, kipas, tempat tissue, mainan anak-anak, dll.
Berikut ini adala beberapa cara untuk menanggulangi dan mencegah menumpuknya limbah kertas :
1.    Recycle ( daur ulang)
Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
Di dalam membuat kertas daur ulang, bahan-bahan yang bisa di gunakan ada dua jenis yaitu dari limbah kertas dan tanaman hasil pertanian atau tanaman-tanaman non produktif. Ini merupakan salah satu contoh bahan dari limbah koran yang dapat di olah atau didaur ulang menjadi kertas dengan hasil yang berbeda. Di dalam proses pembuatan kertas daur ulang dari limbah koran maupun limbah kertas lainnya, pertama-tama yang harus dilakukan adalah kertas limbah tadi di potong kecil-kecil kemudian direndam di dalam air kurang lebih satu hari, baru kemudian setelah lunak kemudian di blender sampai menjadi bubur kertas. Setelah semua menjadi bubur, proses selanjutnya adalah di cetak dengan menggunakan alat cetak dari kawat kasa yang telah terpasang pada sebuah spanram dengan ukuran kurang lebih 21,5 cm x 33 cm.
Kertas daur ulang dapat dikreasikan menjadi benda – benda seni yang memiliki nilai jual cukup tinggi, misalnya saja dibuat pigura, kotak pensil, kartu ucapan, blocknote, ataupun souvenir lainnya. Konsumen kreasi kertas daur ulang rata – rata adalah para pengrajin yang membuat kotak kado, kotak pensil, serta kerajinan lain dari daur ulang kertas. Selain para pengrajin hasil daur ulang kertas juga diminati para masyarakat umum, yang kebanyakan dari anak muda. Mereka menganggap benda – benda dari kertas daur ulang memiliki nilai seni lebih tinggi. Selain itu, koran bekas bisa juga dibuat kerajinan yang menghasilkan nilai ekonomi. Biasanya kertas koran ini dipotong dengan ukuran tertentu kemudian di pelintir sehingga menghasilkan lintingan-lintingan koran. Lintingan lintingan tersebut bisa untuk membuat kerajinan dengan cara dianyam ataupun dengan cara saling ditempel sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Jenis produk yang bisa dihasilkan dari daur ulang kertas ini juga terus berkembang. Semula wujudnya hanya frame atau pigura foto dan blocknote.Lalu, bermunculan kreasi produk-produk baru seperti wadah tisu, kotak perhiasan, kotak hantaran, dan kotak kado. Sekarang, produk semacam ini mudah ditemui di pasaran. Yang membedakan produk yang satu dengan yang lain adalah desain, bentuk, dan warna yang kian kreatif.
                                   
Gambar 2. contoh kertas yang didaur ulang
                                   
 Gambar 3. Kertas koran yang dibuat kerajinan
               
    Gambar 4. Kotak tissue, frame foto, kotak kado dari daur ulang sampah kertas

2.    Reduce ( mengurangi )
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Aktivitas reduce dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana, baik di rumah, kantor, sekolah dan di manapun anda berada. Misalnya di kantor, kurangi penggunaan kertas dengan melihat print preview terlebih dahulu sebelum mencetak agar tidak salah. Di sekolah, gunakan perpustakaan untuk meminjam buku, jangan langsung membeli buku baru, hal ini bermanfaat untuk mengurangi penebangan pohon untuk dijadikan bahan pembuat kertas, sehingga mampu menyimpan sumber daya alam di Bumi kita ini. Kertas yang sudah terpakai terkadang masih dapat digunakan untuk menulis catatan sehari-hari. Dapat digunakan untuk pembungkus barang. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
3.    Reuse ( gunakan kembali )
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Misalnya gunakan sisi kertas yang masih    kosong    untuk`menulis. Kumpulkan kertas-kertas kosong sisa buku catatan tahun lalu dan jilid sendiri untuk dijadikan buku catatan yang baru. Kertas koran bekas sebagai sampul buku. Seperti kertas-kertas berwarna-warni dari majalah bekas dapat dimanfaatkan untuk bungkus kado yang menarik.  Hal ini tentu akan mengurangi timbulan sampah kertas.
4.    Replace ( mengganti )
Replace berarti mulai melakukan penggantian barang-barang tidak ramah lingkungan atau barang yang hanya sekali pakai, beralih dengan penggunaan barang-barang ramah lingkungan. Misalanya penggunaan kertas tissue diganti dengan lap kain atau sapu tangan yang bisa digunakan berulang-ulang. Selain itu data-data yang kita miliki sebaiknya dalam bentuk soft copy, tidak perlu di print. Gunakan kertas seperlunya saja, maka dengan begitu tidak banyak kertas yang kita gunakan dan kita buang secara cuma-cuma.
5.    Recovery ( memungut)
Sampah kertas yang menumpuk dan masih bisa dimanfaatkan jangan dibiarkan begitu saja, kita bisa memungut kertas yang sudah tidak dipakai untuk kemudian kita manfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai. Misalnya sampah kertas kita buat  menjadi bingkai foto, kotak tissue, dan sebagainya.
5R yaitu Recycle, Reduce, Reuse, Replace dan Recovery sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 5R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita.














BAB III
PENNUTUP

A.    KESIMPULAN
1.    Sampah kertas masuk dalam golongan sampah “Non- biodegradable” dengan sifat “Recyclable”,yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi namun dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi.
2.    Sumber sampah kertas dapat berasal dari Rumah tangga, Daerah Puasat Kegatan  dan Perdagangan, Fasilitas – fasilitas pemerintah serta Daerah industri.
3.    Jumlah penggunaan kertas tiap tahun semakin meningkat karena aktivitas manusia ynag semakin banyak pula sehingga sampah kertas yang dihasilkan semakin menumpuk.
4.    Untuk menanggulangi menumpuknya sampah kertas dapat dilakukan dengan 5R yaitu rycicle, reduce, reuse, replace dan recovery.
5.    Pencegahan 5R tersebut sangat efektif untuk mengurangi sampah kertas karena mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya mahal.

B.    SARAN
Sampah kertas dihasilkan oleh aktivitas manusia dan dampaknya pun akan dirasakan oleh manusia itu sendiri dan juga makhluk lain, jadi kita harus menjaga lingkungna di sekitar kita supaya lestari dari hal-hal yang sederhana. Mari bersama-sama selamatkan bumi kita untuk masa depan kita semua.



DAFTAR PUSTAKA

http://alamendah.wordpress.com/2010/07/01/3r-reuse-reduce-recycle-sampah/ http://www.mediaindonesia.com/webtorial/klh/?ar_id=NzQyOQ==
http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas
http://bisnisukm.com/kreatif-danmenguntungkanA6kerajinankertasdaurulang.html
http://hasanali09.wordpress.com/201/peluang-usaha-mengolah-limbah kertas/
http://www.jakartabersih.com/articles/ayo-sama-sama-katakan--reduce-reuserecycle//
http://nursuyatno.blogspot.com/2010/10/3r-reduce-reuse-recycle.html
http://www.scribd.com/doc/31302718/BAB-I
http://www.omusphere.com/pemanfaatan-sampah-sebagai-upaya-mengurangi-pemanasan-global.html
http://finunu.wordpress.com/2011/03/26/7-kegunaan-kertas-koran-bekas/
http://sriwahyono.blogspot.com/2010/07/prospek-bisnis-sampah-kertas.html
http://www.iec.co.id/berita/pengelolaan-sampah-di-indonesia
http://onlinebuku.com/2009/03/17/reuse-limbah-kertas-sebagai-bahan-baku-pembuat-kertas-dan-bahan-kerajinan/

1 komentar:

  1. tulisan tentang lingkunganya menarik boleh dunk kirim-kirim tulisan ke www.buletinbelantara.com salam kenal dari admin belantara

    BalasHapus